Welcome to Mahrus's Blog

Jangan lupa "Voting dan Following" blog Mahrus ini ya...


Selasa, 01 Maret 2011

Cara Makan Menurut Rosulullah

                    Makan merupakan sesuatu rutinitas kita setiap hari. Karena ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Banyak sebagian orang yang tidak memperhatikan etika saat makan. Seperti halnya membaca do'a sebelum makan atau minimal membaca basmallah. Tetapi tetap saja banyak yang mengabaikan hal itu. Mereka langsung saja menyantap makanan yang sudah tersedia. Padahal, bila kita membaca do'a sebelum makan, insyaallah syetan tidak dapat menggangu kita pada waktu makan. Berikut ini beberapa sabda rosulullah tentang tata cara makan.
Yang Artinya :
  1. Dari 'Umar bin Abu Salamah r.a. berkata, Rosulullah S.A.W bersabda : "Makanlah dengan menyebut nama Allah, serta makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan yang dekat dengan kamu". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
  2. Dari 'Aisyah r.a. berkata, Rosulullah S.A.W bersabda : "Apabila salah seorang diantara kamu sekalian makan, maka hendaklah ia menyebut nama Allah S.W.T. Dan apabila ia lupa menyebut nama Allah S.W.T sewaktu memulai makan, maka hendaklah ia membaca "bismillaahi awwalahu wa aakhirahu" (dengan menyebut nama Allah pada permulaan dan penghabisan makan)".(Riwayat Abu Daud dan At turmudzy).
  3. Dari Jabir r.a : "Saya mendengar rosulullah S.A.W bersabda : "Apabila ada seorang masuk rumahnya kemudian dzikir kepada Allah S.W.T sewaktu masuk dan sewaktu makan, maka syetan berkata (kepada temannya) : "Kamu tidak bisa ikut masuk dan tidak bisa ikut makan". Dan apabila seseorang tidak dzikir kepada Allah S.W.T sewaktu masuk rumahnya, maka syetan berkata : "Kamu dapat ikut masuk". Dan apabila seseorang tidak dzikir kepada Allah sewaktu makan, maka syetan berkata : "Kamu bisa ikut masuk rumah dan bisa ikut makan". (Riwayat Muslim).
Jadi, kita sebaiknya harus membaca basmallah sebelum makan dan hamdallah sesudah makan. Dan jangan lupa makan menggunakan tangan kanan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Cara Kitab Diturunkan Kepada Nabi

                    Kitab adalah pedoman hidup bagi manusia. Tapi tidak semua nabi mendapatkan kitab.Hanya beberapa seperti Taurat kepada nabi Musa a.s dengan bahasa Ibrani, Zabur kepada nabi Daud a.s dengan bahasa Qibti, Injil kepada nabi Isa a.s dengan bahasa Suryani dan yang terakhir adalah Al qur'an kepada nabi Muhammad S.A.W dengan bahasa Arab. Tidak hanya kitab, tetapi, ada juga nabi yang menerima lembaran atau "suhuf", yaitu 60 suhuf kepada nabi Syis a.s, 30 suhuf kepada nabi Ibrahim a.s dan 10 suhuf kepada nabi Musa a.s. Dan semua diturunkan kepada nabi melalui 3 cara, yaitu :

  1. Secara Langsung : Seperti nabi Ibrahim yang diberi perintah secara langsung melalui mimpi. Dalil (Q.S As sofat :102).
  2. Dari Balik Tabir : Cara seperti ini dialami oleh nabi Musa a.s ketika beliau menerima pengangkatannya sebagai nabi. Cara ini juga pernah dialami oleh nabi Muhammad S.A.W. Dalil (Q.S Toha : 11-13).
  3. Diturunkan dengan perantara malaikat Jibril : Penurunan wahyu Yang ketiga ini melalui dua model. Dalil (Q.S As syu'ara : 192-194).
  • Jibril hadir dan tampak kepada nabi Muhammad S.A.W dalam 2 bentuk. Yaitu, satu terlihat oleh nabi dan satunya dalam bentuk asli. Bentuk yang kedua Jibril menjelma (atas kehendak Allah S.W.T) seperti manusia biasa yang berwujud sebagai laki-laki.
  • Kedatangan malaikat Jibril tidak tampak tetapi beliau dapat berkomunikasi. Mendengar suara gemuruh seperti suara lelah atau lonceng bergemerinci memetakkan telinga. Cara penerimaan wahyu seperti ini di rasakan yang paling berat. Beliau merasa ketakutan, badannya gemetar sampai bercucuran keringat di dahi. Padahal udara sekeliling sangat dingin.