Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami, adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri
kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain. Kamus Advance,
misalnya, mengartikan talent dengan “natural power to do something
well.” Dalam kamus Marriam-Webster’s, dikatakan “natural endowments of
person.” Dalam percakapan sehari-hari kita sering mengatakan si anu
berbakat di nyanyi, di bisnis, di IT dan seterusnya.
Rupanya, bakat dalam pengertian kedua ini juga dipakai oleh Thomas
Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam
tulisannya, Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting
(1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk.
Di bawah ini saya mencoba mendaftar proses yang bisa kita lakukan
berdasarkan temuan ilmiyah para ahli atau juga pengalaman orang lain
yang sudah menemukannya:
1. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan
yang selalu mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di
setiap diri manusia sudah dipasang semacam stasiun radio yang selalu
menyuarakan dorongan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sifatnya
sangat spesifik. Inilah yang disebut hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat
yang terus menggelora di dalam diri kita. Supaya hasrat sejati itu
teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan memperjuangkan tujuan
hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari ini.
Kesimpulan Mary Lou Retton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api
yang menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup
adalah alat untuk menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
2. Pembuktian diri
Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan
lalu kita memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu
sering gagal, pilihlah yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas
yang kita miliki hari ini. Semakin banyak yang bisa kita realisasikan,
semakin tahu di mana sebetulnya keunggulan dan kelemahan kita. “Selama
Anda belum bisa melihat hasil karya Anda, selama itu pula Anda belum
tahu kemampuan Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya, selama kita
belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan
kreasi atau karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum
akurat. Terkadang kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita
memiliki kemampuan. Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita
sudah memiliki kemampuan atau baru merasa mampu.
3. Perbandingan positif
Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan
antara kita dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita.
Mengetahui di mana keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan
menunjukkan di mana keunggulan dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan
melakukan sesuatu dengan orang lain (bersinergi atau bekerja sama)
inilah yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma ada satu yang perlu
dicatat. Model perbandingan yang kita butuhkan adalah perbandingan
positif. Maksudnya, kita membandingkan diri kita dengan orang lain,
bukan untuk tujuan yang macam-macam, tetapi murni untuk memperbaiki
diri.
4. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika
pernah melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi,
seperti Mozart, Picasco, dan macam-macam. Hasilnya, mereka
merekomendasikan kepada umat manusia untuk membuang mitos yang selama
ini diyakini. Mitos seperti apa yang biasa kita yakini? Kita sering
meyakini bahwa orang-orang berprestasi tinggi itu meraih prestasinya
karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang dimiliki
sementara kita bukan seperti mereka.
Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan
menyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka
berhasil. Memang benar, mereka meraih prestasi tinggi karena punya
bakat, ada peluang, ada dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang
paling banyak mendukung keberhasilan mereka adalah “practicing” atau
mengasah bakat, keunggulan atau kelebihan alamiah yang melekat pada
dirinya.
“Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya
yang menjadi alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang
praktek, praktek, dan praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)
5. Penempatan / penyaluran
Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh
dari kita sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa
muncul dari hobi, kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang
kita lakukan tanpa beban seperti orang main-main atau dari hal-hal yang
sangat dekat dengan kebiasaan kita sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan
adalah menyalurkan atau menempatkannya pada saluran atau bidang-bidang
yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan kita
kembangkan.
Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari
dunia yang berbeda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi.
Pertama, dari seorang konsultan olahraga yang banyak menggeluti
kehidupan atlet, Marie Dalloway, Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan
adanya lima hal mendasar bagi seorang atlet untuk mengaktualkan bakat
potensialnya, seperti berikut:
1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri
Sidney Moon dalam konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di Yunani
(2002) menjelaskan bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan
bermanfaat bagi orang itu (ter-aktualkan), maka ini menuntut tiga hal,
yaitu:
1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan, dst)
2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-aksi positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst)
Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu.
Maksud saya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang
dimiliki oleh semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu
(“ditunjukkan”) harta karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada
bakat tertentu yang punya nilai sendiri untuk masa tertentu sementara
yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus terjadi, tentu kita tidak
tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi bakat Anda.
Keberuntungan diawali dari kerja keras dan pantang semangat
BalasHapusHadir disini untuk kalian yang membutuhkan kami
Kunjungi www,pokerayam,co
info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A
MestiQQ Adalah perusahaan judi online KELAS DUNIA ber-grade A
BalasHapusSudah saatnya Pencinta POKER Bergabung bersama kami dengan Pemain - Pemain RATING-A
Hanya dengan MINIMAL DEPOSIT RP. 10.000 anda sudah bisa bermain di semua games.
Kini terdapat 8 permainan yang hanya menggunakan 1 User ID & hanya dalam 1 website.
( POKER, DOMINO99, ADU-Q, BANDAR POKER, BANDARQ, CAPSA SUSUN, SAKONG ONLINE, BANDAR66 )
PROSES DEPOSIT DAN WITHDRAWAL CEPAT Dan AMAN TIDAK LEBIH DARI 2 MENIT.
100% tanpa robot, 100% Player VS Player.
Live Chat Online 24 Jam Dan Dilayani Oleh Customer Service Profesional.
Segera DAFTARKAN diri anda dan Coba keberuntungan anda bersama MestiQQ
** Register/Pendaftaran : WWW-MestiQQ-POKER
Jadilah Milionare Sekarang Juga Hanya di MestiQQ ^^
Untuk Informasi lebih lanjut silahkan Hubungi Customer Service kami :
BBM : 2C2EC3A3
WA: +855966531715
SKYPE : mestiqqcom@gmail.com